Mana yang Lebih Baik Artikel Pendek atau Artikel Panjang?



Menjawab pertanyaan mana yang lebih baik artikel pendek atau artikel panjang, semua kembali kepada hasil yang ingin dicapai. Kedua-duanya memiliki fungsi masing-masing.

Kalau bicara tentang menghasilkan trafik, dua-duanya juga bisa.

Mengapa ada yang memilih menulis artikel panjang jika artikel pendek sudah bisa menghasilkan trafik?

Ada orang memilih menulis artikel panjang, karena ia ingin menciptakan persepsi, bahwa tulisannya bernilai. Dengan membuatnya begitu detil, ditulis dengan baik, serta isinya sangat berguna, membuat orang ingin membagikannya, kalau tidak memberikan backlink. Karena dianggap bagus dan kredibel.

Kemudian, dari segi SEO, kelihatannya Google memberikan nilai lebih kepada artikel yang mendalam. Istilah asingnya in-depth.

Namun demikian, perlu dicatat memiliki artikel yang mendalam, tidak otomatis pasti akan rangking di Google.

Kemudian mengapa ada orang memilih menulis artikel pendek? Ini ada berbagai alasan, misalnya:
Karena situsnya lebih berbentuk berita yang selalu menampilkan kejadian-kejadian terkini. Kalau menulis panjang-panjang seperti di atas 2000 kata, mana ada waktunya.

Selain itu artikel situs berita sifatnya lebih aktual sekarang, besok basi. Jadi kurang cocok, kalau terlalu panjang.

Ada juga orang yang menggunakan artikel pendek untuk mengiring pembacanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu, hari demi hari. Jadi berbeda dengan situs-situs yang sepertinya patah-patah, hari ini bicara A, besok Z, dia menulis secara berkelanjutan, seolah-olah to be continue.

Cara ini digunakan salah satu blogger seperti Darren Rowse ketika ia ingin membantu pembacanya untuk membuat blog yang lebih baik dalam 30 hari ke depan. Setiap hari dia posting hal apa yang sebaiknya dilihat kembali di blog pembacanya dan bagaimana membuatnya lebih baik.

Artikel pendek cenderung untuk terus memberikan pembacanya makanan setiap hari, sehingga pembacanya kembali lagi dan lagi.


Ada orang yang tipenya menulis jarang-jarang, tapi sekali terbit, keluar artikel panjang.Kalau saya pribadi jadi jarang-jarang main ke tempatnya. Meskipun demikian dia berhasil dengan artikel panjang itu menembus kata kunci emas sehingga ia selalu mendapat trafik yang banyak setiap hari. Saya perkirakan tidak terlalu banyak orang yang sudah pernah datang, akan datang kembali, karena tidak ada sesuatu yang baru.

Artikel panjang atau pendek memiliki kegunaannya sendiri. Ada orang yang menulis artikel pendek, tujuannya untuk memancing diskusi. Sehingga pada akhirnya jadi panjang juga artikelnya. Google juga mengindeks komentar-komentar tersebut.

Saya punya artikel panjang dan pendek. Ternyata tidak selalu artikel pendek kalah dari artikel panjang. Namun demikian ada juga artikel pendek saya yang tidak dapat trafik sama sekali, dan sebaliknya.

Kesimpulan


Semuanya kembali ke masing-masing penulis, tujuan apa yang ingin dicapainya. Artikel pendek atau panjang, sama-sama bisa menghasilkan trafik jika digunakan dengan tepat.


0 Response to "Mana yang Lebih Baik Artikel Pendek atau Artikel Panjang?"

Post a Comment

Silahkan Comment namun bertanggung jawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1 BR 4

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel