Penyebab Kegagalan Dalam Bisnis Usaha Agenpos (PPOB)


Kali ini bisnis2000.com akan membahas Penyebab kegagalan dalam Bisnis / Usaha Agenpos (PPOB) dengan harapan bisa berbagi kepada masyarakat yang berminat untuk menjalankan bisnis ini mengetahui penyebab kegagalan dan dapat mengantisipasinya, sehingga sukses menjalani bisnis tersebut.
Bisnis Agenpos adalah bisnis keagenan yang dijalankan oleh PT Pos Indonesia (Persero), untuk mengembangkan usahanya salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan ber plat merah tersebut adalah mengembangkan sistem keagenan, baik dalam bisnis Jasa Keuangan maupun dalam bisnis pengiriman surat dan logistik.
Dilain pihak, perbankan dan provider lain juga mengembangkan bisnis yang sama yaitu biasa di sebut sebagai PPOB yaitu singkatan dari Payment Point Online Bank, sistem keagenan jasa atau produk bank atau provider.
Kedua sistem bisnis ini sangat diminati oleh masyarakat, tentu saja ini karena potensi keuntungan yang akan diperoleh cukup besar, produk yang dilayani banyak jenisnya dan tentu saja bisa menjadi bisnis pelengkap bagi agen tersebut.
Mau mendapatkan untung besar lewat bisnis keagenan baca : Rahasia Mendapatkan Rp 10 Juta Rupiah Per Bulan Dari Bisnis Agenpos
Namun dalam prakteknya tidak sedikit pelaku usaha Agenpos / PPOB mengalami kegagalan menjalankan bisnisnya, banyak faktor penyebab kegagalan tersebut, bisa ditinjau dari beberapa hal. Berikut Penyebab Kegagalan Dalam Bisnis / Usaha Agenpos (PPOB) :

1. Lokasi Tempat Usaha Kurang Strategis
Lokasi tempat usaha sangat menentukan berhasil atau tidaknya usaha keagenan / PPOB, ini disebabkan pelanggan akan mencari tempat mudah dijangkau, ada tempat parkirnya, mempunyai atribut yang jelas dan aman. Sering agen menggunakan kedai atau ruko-ruko kecil sehingga tampil kurang menyakinkan.
Mari kita rinci lagi tentang tempat usaha yang kurang strategis ini :
a. Lokasi Di Perumahan ELIT, hindari hal ini, karena dalam satu lingkungan hanya terdapat rumah-rumah elit yang jumlah tagihannya relatif besar,  sementara yang bayar sedikit, bagi bisnis berbasis fee seperti keagenan ini sangat tidak menguntungkan.
b. Lokasi di PERTOKOAN, sama seperti di rumah-rumah elit, di daerah pertokoan ini juga kurang menguntungkan, karena besarnya jumlah tagihan, sedangkan basis fee per transaksi.
c. Fasilitas dan Sarana pendukung di lokasi kurang memadai, Tempat parkir yang sempit, bahkan parkir berbayar juga menjadi penyebab malasnya pelanggan datang ke tempat kita (baca : Trik Bisnis : Gratis Uang Parkir Meningkatkan Penjualan Indomaret dan Alfamart ), kurang aman dan nyamannya lokasi, misalnya sering terjadi pencurian, kecopetan.

2. Kurangnya Pemasaran (Pasif Marketing)
Sering pebisnis agenpos atau PPOB tidak melaksanakan marketing yang aktif, mereka hanya berharap pada pelanggan yang datang (walk in customer), padahal jika berharap pelanggan yang datang ini sangat berisiko terhadap kelangsung bisnis keagenan. Pelanggan yang datang bisa jadi hanya datang sekali saja dan tidak datang lagi. Kesetiaan pelanggan untuk datang sangat mudah berubah, hati-hati terhadap pelanggan yang kecewa dengan pelayanan agen. Sekali mereka kecewa maka mereka tidak pernah akan datang lagi. Sangat di takutkan jika mereka membagikan rasa kekecewaannya itu kepada pelanggan yang lain.. maka efek bola salju akan bergulir sehingga semakin banyak orang yang tidak mau datang menggunakan jasa agen.
Pemilik agenpos sering tidak mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan mereka tidak mengajak keluarga atau tetangganya menggunakan layanan yang ada pada agen, seperti pembayaran rekening listrik, tagihan kredit, transfer uang dan jenis pembayaran lainnya.

3. Keterbatasan Modal Deposit
Hampir semua penyedia layanan keagenan menerapkan sistem setor deposit kepada agen-agennya, baik bank ataupun kantorpos mengharuskan agen mereka menyediakan sejumlah uang untuk deposit, kemudian deposit inilah yang digunakan untuk bertransaksi seluruh jasa yang ada di keagenan tersebut.
Kegagalan bisnis agenpos / PPOB sering disebabkan kurangnya jumlah uang yang didepositkan oleh agen. Contoh nyata : seorang pelanggan datang membawa tagihan pembayarna kredit mobil, biasanya jumlahnya cukup besar Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000, sedangkan jika waktu itu deposit yang tersedia hanya Rp 1.500.000 pada sistem agen, tentu saja tagihan pelanggan tersebut tidak bisa dilayani. Alhasil pelanggan akan balik kanan dan pergi meninggalkan agen.
Kalau hanya pergi saja itu tidak masalah, namun jika pelanggan menginformasikan "kelemahan" agen ini dengan sering kurangnya deposit ke orang lain, lagi-lagi efek bola salju akan bergulir, calon pelanggan lain juga tidak akan mau datang ke tempat agen untuk memakai jasanya.

4. Kurang Memahami Bisnis / Usaha Yang Dijalankan
Semangat saja tidak cukup, agen harus betul-betul memahami bisnis keagenan yang dijalaninya. Mulai dari persiapan perlengkapan dan peralatan, pelayanan yang meliputi cara menjalankan sistem keagenan baik manual maupun komputerisasinya, operasional lain yang menunjang usaha keagenan.
Banyak orang tertarik untuk menjalankan bisnis keagenan karena melihat keuntungan besar yang diperoleh agen lain. Namun mereka tidak tahu usaha cerdas dan kerja keras yang dijalankan oleh agen lain itu sehingga tidak berhasil.
Berbisnis keagenan dituntut memiliki kemampuan dasar komputer dan internet, karena bisnis ini berhubungan dengan berbagai pihak, yaitu provider keagenan (Kantorpos atau Bank), Mitra dari provider (Layanan yang tersedia di bisnis tersebut), Operator Telekomunikasi untuk jaringan internet, Switcher (pihak yang menghubungkan koneksi antar host provider keagenan dengan mitra mereka.
Seringkali terjadi gangguan koneksi, akses database, kerusakan printer, Laptop atau PC, menyebabkan kegagalan pembayaran, dan masalah teknis lainnya. Ini juga harus dipahami oleh agen. Jika tidak inilah yang menjadi penyebab kegagalan dalam bisnisnya.

5. Tidak Memanfaatkan Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi begitu cepatnya, banyak agen tidak memanfaatkan perkembangan ini, bermunculannya media sosial telah merubah gaya hidup, interaksi di media sosial bukan hanya sekedar "say hello" lagi, namun sudah menjadi media bisnis. Agen yang tidak memanfaat media ini akan jauh tertinggal bahkan bisa gagal dalam bisnis Agenpos / PPOB nya.
 
6. Pelayanan Yang Buruk
Banyak agen mengira dia sudah memberikan pelayanan terbaik, namun penilaian sebenarnya bukan dari diri kita, yang menilai kita adalah orang lain / pelanggan. Salah satu indikator pelayanan kita baik adalah berulangnya kembali pelanggan datang untuk menggunakan jasa kita.
Pelayanan yang buruk bisa saja berupa, proses pelayanan di loket, tidak memberikan senyum, kembalian recehan yang tidak diberikan, kasar dari sikap dan perilaku, tidak memberikan solusi namun masalah baru. Contohnya : pelanggan datang membawa paket untuk dikirim, ternyata paket tersebut harus di packing, lalu pelanggan di suruh balik atau keluar lagi dari agen, untuk melakukan packing sendiri. Alangkah bagusnya jika packingnya di lakukan oleh agen sendiri.

Kesimpulan
Banyak hal yang menjadi Penyebab Kegagalan Dalam Bisnis / Usaha Agenpos (PPOB), enam hal ini diatas merupakan penyebab utama dan harus menjadi perhatian bagi masyarakat yang menggeluti Bisnis Agenpos atau PPOB. Dengan mengetahuinya bisa menjadi dasar agar menghindari kegagalan yang akan terjadi.

4 Responses to "Penyebab Kegagalan Dalam Bisnis Usaha Agenpos (PPOB)"

  1. maaf ikut commen dr bisnis agenpos seperti ulasan di atas...apa yang ditulis diatas adalh secara teoritis sudah benar namun ada beberapa hal yang tidak mendapat perhatian banyak pihak para pelaku bisnis agenpos yaitu ikut berperannya pihak pos dalam merebut loyal customer dari agen sehingga banyak agen yang kehilangan income, jelas ini merugikan . Karena apapun alasannya bahwa pos merupakan induk dan ingin melebarkan serta survive dalam menanamkan kepercayaan kepada masyarakat ditengah berkembangnya dunia jasa pelayanan kurir dan ppob dan hal tersebut membuat agen menjadi tidak berarti karena dari pihak pos ikut bermain merebut pasar agen yang sdh tertata dengan baik. contoh : ada agen dengan loyal customer irt senapan angin, dan suatu ketika pihak marketing pos mendatangi irt senapan angin tersebut dan mengatakan kalo kirim lewat agen bisa dialihkan ke kantor pos(pickup barang) sekaligus pembayarannya bisa dilakukan di bulan berikutnya !!... kalau sdh begini apa arti pos mendirikan agen ? itu yang pertama.
    2. Saat awal pendirian agen pos tidak diberikan SOP terkait operasional agen pos...dan ini sebenarnya pelanggaran yang dilakukan oleh kantor pos sendiri.
    3. Pihak pos dalam merealisasikan agen pos dalam kaitannya dengan pendirian agen tidak dilengkapi surat atau dokumen yang mendukung keabsahan dari agen, sehingga dari segi hukum agen pos berdiri tidak berdasar hukum sama sekali.h
    4. Agen pos tidak pernah diberikan bukti potong bayar pajak seperti yang dikatakan pos bahwa agen sdh terintergerasi dengan potong pajak.
    5. Fee agenpos yang sangat tidak proporsional. contoh: customer membaray angsuran mobil rp 22 juta dan customer lain membayar angsuran spd motor rp 500 rb...fee nya sama tidak lebih dari rp 3000...bagaimanakah hitungan yang realistis menurut hukum bisnis dimana bisnis adalah sesuatu yang dilakukan dalam transaksi dan meraih keuntungan, itu sama halanya dengan naik angkot jauh dekat rp 10000,- ?!?!
    6. Proses pembatalan transaksi mlo / dokumen/paket dari agenpos tidak sama perlakuannya dengan proses pembatalan transaksi dari pos.
    a. Pembatalan mlo yang dilakukan di kantor pos. akan secara langsung refund saldo secara otomatis.
    b. PEMBATALAN YANG DILAKUKAN LEWAT AGENPOS...harus mengisi form dan diklaimkan...akan tetapi kalo tidak dikalim dana pembatalan tidak dapat di refund ke agenpos dalam arti ini masuk pendapatan pos dari folder pendapatan tidak bertuan.

    Adapun tulisan yang saya kerjakan sekarang ini menjadi tembusan ke kementrian BUMN, ombursman, YLKI, Presiden RI karena jelas Pos dalam mendirikan agen merupakan tindakan fraud sehingga berapapun modal anda untuk mensupplai agen tidak akan pernah meraih profit sesuai janji awal pos dan pendirian pos juga tidak berdasarkan hukum.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sangat mendukung apa yang bapak sampaikan, mudah2an menjadi masukan bagi pihak pos indonesia

      Delete
  2. Satu lagi...

    Fee agenpos MLO dengan omzet kurang dari 10 juta akan dipotong pendapatannya jadi 17.5% (sblmnya 20%). Saya sudah mulai mempertimbangkan keagenan dengan kurir lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan, itu merupakan hak bpk. Namun saya yakin dan selalu berfikir positif bahwa peraturan bisa saja berubah dan selalu kearah yang lebih baik.

      Delete

Silahkan Comment namun bertanggung jawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1 BR 4

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel