Cara Memecat Karyawan Manusiawi Beretika dan Professional

Memecat karyawan kadang menjadi hal yang paling sulit dilakukan oleh suatu perusahaan atau usaha perorangan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memecat karyawan, kita juga harus memikirkan dari sisi karyawan dan perusahaan untung dan rugi. Jika salah dalam mengambil keputusan bisa menyebabkan hal buruk.

Dalam memecat karyawan kita harus melakukan secara manusiawi, beretika dan professional. Maksudnya disini :

Memecat Secara Manusiawi 

Memperhatikan kemanusiaan, pertimbangan apakah dengan dipecat karyawan tersebut menjadi sangat susah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, atau berakibat pada keluarganya. Ini harus masuk dalam pertimbangan.

Memecat Dengan Beretika

Etika disini mengedepankan kesopanan, cara-cara yang lembut, tidak kasar sehingga tercapai tujuan dan memenuhi syarat-syarat dari pemecatan

Memecat dengan Professional

Sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan, penilaian kinerja, peringatan dan hukuman yang jelas, jika sudah dilakukan maka barus bisa kita lakukan secara professional.
Selanjutnya bagaimana cara kita memecat karyawan apa saja tahapan yang harus dilakukan sebelum di lakukan pemecatan.

1. Pastikan Sudah Diberi Peringatan Sesuai Aturan Perusahaan

Biasanya seorang karyawan sebelum dipecat akan diberi peringatan dengan tahapan tertentu, mulai dari peringatan lisan, peringatan tertulis pertama, kedua dan terakhir diberitahukan bahwa akan dipecat. Sebelum dilakukan pemecatan pastikan semua prosedur sesuai dengan ketentuan perusahaan dan tidak melanggar ketentuan dari ketenagakerjaan. Jika tidak ini bisa bermasalah di belakang hari, jika karyawan tersebut menggunakan haknya secara hukum dan mendapatkan dukungan dari pengacara yang mumpuni.
Hal diatas tentunya untuk perusahaan yang cukup besar dan memberi gaji karyawan sesuai dengan upah UMR dan UMP. Lalu bagaimana dengan karyawan yang bekerja pada usaha kecil menengah, misalnya toko penjualan handphone dan asesoris, toko makanan, toko mainan dan usaha kecil lainnya. Biasanya pemecatan tetap dengan memberi peringatan dan ini harus langsung disampaikan secara lisan.
Sebagai contoh jika dia melakukan kesalahan yang sifatnya tidak fatal, maka segera kita ingatkan :

  • "Kamu jika terus melakukan kesalahan seperti ini, bisa jadi habis gaji mu untuk menggantinya"
  • "Usahakan tidak lakukan lagi kesalahan yang sama, sebab ini akan menyebabkan kerugian bagi usaha kita"
Namun saat sudah melakukan kesalahan fatal misalnya mencuri alat-alat produksi, menggelapkan uang dan melakukan pengrusakan karena masalah pribadi, maka disini tidak perlu lagi peringatan langsung saja pecat karena tujuan kita memperkerjakan karyawan adalah untuk mendapat keuntungan bukan malah merugikan.

2. Beri Penilaian Karyawan Tersebut Betul-Betul Tidak Dibutuhkan lagi

Jika kita evaluasi ternyata saat karyawan itu tidak ada kita merasa dia kehilangan bahkan sebaiknya dia tidak ada sehingga tidak mengganggu orang lain, maka sebaiknya pecatlah orang ini.
Disini pentingnya melakukan penilaian dalam perusahaan terhadap kinerja seseorang, kadang kita menganggap tidak lengkap rasanya perusahaan kita jika orang itu tidak ada, padahal belum pernah kita coba melakukan penilaian kinerja.
Seseorang yang bekerja dengan baik bisa saja dianggap tidak baik saat dia berada di lingkungan atau team yang pemalas, apalagi tidak ada indikator dalam team tersebut yang bisa mengukur kinerja seseorang. Untuk itu terapkanlah penilaian agar kita tahu berapa sebenarnya karyawan yang kita butuhkan dan siapa yang harus kita minta untuk keluar dari perusahaan yang kita miliki atau kita kelola.

3. Akibat Terhadap Perusahaan Jika Karyawan Tidak Bekerja Lagi

Ada karyawan yang memang sangat dibutuhkan namun tidak memiliki sifat dan tingkah laku yang baik, namun sebaliknya ada yang baik tingkah lakunya namun tidak memiliki kapasitas dalam bekerja. Disini seorang pemimpin harus memiliki seni dalam menimbang kebutuhan karyawannya.
Utamakanlah kepentingan perusahaan, karena perusahaan itu menaungi karyawan lain, sedangkan satu karyawan yang bermasalah masalah bisa merusak perusahaan tempat karyawan lain yang bernaung itu.

4. Lakukan Secara Manusiawi Beretika dan Professional

Seperti yang telah disinggung diatas, lakukanlah proses pemecatan dengan manusiawi, dimana segala hak yang harus dia terima mulai dari gaji, sisa gaji pembayaran yang masih tertunda dan hak-hak lainnya serahkan semuanya.

Tetap jaga hubungan baik dengan karyawan tersebut dengan kata lain beretika, kita hanya putus dalam masalah hubungan kerja, namun tetap menjaga silaturrahmi dengan berkomunikasi baik terhadap karyawan yang tidak bekerja lagi dengan kita atau yang telah dipecat. Dalam proses pemecatan tidak perlu kasar dan berilah kesempatan dia membela diri jika memang kesalahan tidak terlalu fatal.
Professional, jangan libatkan emosi... walau pada kenyataannya justru emosi ini yang sering menjadi pemicu seseorang memecat dan di pecat dalam dunia kerja. Lakukan segala proses sesuai aturan yang berlaku. Bahkan dalam perusahaan besar terkadang harus berulang kali ke Pengadilan untuk menyelesaikan perkara antara karyawan dengan perusahaan.

5. Proses Dengan Cepat dan Ada Kepastian

Lakukan proses pemecatan dengan cepat, jangan bertele-tele, penuhi hak karyawan dan minta kewajiban mereka kepada perusahaan. Karena jika proses tidak kita segerakan akan berakibat kepada karyawan lain.
Misalnya seorang karyawan masih tetap bekerja, dia masih menerima gaji, sementara dia harus telah di pecat karena ada kesalahan atau tidak ada kompetensi lain. Selain tidak bagus untuk dirinya ini juga tidak bagus bagi karyawan lain, mereka bisa terpengaruh dan menjadi bekinerja buruk.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebagai Cara Memecat Karyawan Manusiawi Beretika dan Professional semoga dapat menginspirasi bagi sahabat yang sedang mempertimbangkan untuk merumahkan karyawannya.

Penutup

Seorang teman mengatakan saat kita melakukan evaluasi terhadap karyawan yang kita miliki untuk dipecat coba pertimbangkan hal berikut ini :
  • Jika kita mengulang proses rekrutmen/penerimaan karyawan, apakah kita akan menerima lagi karyawan yang seperti ini? 
  • saat jawabannya TIDAK !!! maka segera pecat karyawan tersebut
  • Jika karyawan tersebut menghadap kepada kita dan dia minta MUNDUR!!! dan hati kita SENANG!!
  • Saat itu juga segera pecat karyawan tersebut.
  • Namun saat kita merasa sedih dan kecewa atas permintaan mundur dan justru membutuhkan seorang tersebut, maka ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut masih layak dipertahankan.

0 Response to "Cara Memecat Karyawan Manusiawi Beretika dan Professional"

Post a Comment

Silahkan Comment namun bertanggung jawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1 BR 4

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel